Cegah Karhutla, Bupati OI Ajak Warga Tidak Bakar Lahan Dan Akan Kerahkan Perangkat Pemerintah

14 Juni 2021 | Admin

Ogan Ilir,- Apel siaga Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) untuk wilayah Sumatera Selatan tahun 2021 dipusatkan di Kebun Raya Sriwijaya Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Ogan Ilir, Selasa (9/3).

Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar usai apel siaga mengatakan, apel siaga yang dipimpin langsung Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Kapolda Sumsel, Pangdam 2 Sriwijaya sebagai bentuk sinergi antara pusat, provinsi, daerah serta Forkopimda dalam mengantisipasi serta menanggulangi kebakaran lahan.

"Ya, ini bentuk sinergi antara pemerintah dan forkopimda untuk sama-sama mengantisipasi adanya kebakaran lahan," ungkapnya.

Sambung Bupati Panca, Kabupaten Ogan Ilir mendapat perhatian khusus lantaran diwilayah tersebut sering terjadi kebakaran lahan. Untuk itu pihaknya akan mengerahkan perangkat pemerintah untuk mengantisipasi dan menanggulangi adanya kebakaran lahan.

"Ogan Ilir menjadi salah satu Kabupaten yg menjadi perhatian karena sering timbul kebakaran lahan. Saya akan kerahkan seluruh unsur pemerintah seperti Camat, Kades untuk memastikan tidak ada kebakaran baik sengaja maupun tidak sengaja," ucapnya.

Ada sekitar 110 personil, masih kata Bupati Panca, dibantu TNI dan Polri akan bersiaga dan patroli ke wilayah rawan Karhutla. 

"Semua personil menyebar dan apabila melihat titik api langsung dipadamkan agar tidak menyebar ke lahan lain. Patroli tentu menggunakan motor dan alat-alat pertanian bantuan dari Pemprov. Sumsel," tuturnya.

Disinggung keberadaan embung, Bupati Panca menjelaskan, keberadaan embung karena Indralaya Utara merupakan titik yang sering terjadi kebakaran lahan.

"Indralaya Utara jauh dari sumber air. Dengan adanya embung diharapkan jika terjadi kebakaran lahan dapat secepatnya teratasi," kataya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan agar seluruh pihak harus lebih ekstra  dalam penanganan Karhutla.

"Kita juga wajib mendapatkan solusi permanen dengan menjaga lingkungan lahan gambut agar lahan gambut tetap basah dan terjaga seperti habitat aslinya sehingga kebakaran lahan dan hutan dapat di minimalisir sedemikian mungkin, ini perlu sinkronisasi tugas antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, karena dampak kebakaran ini akan dirasakan oleh masyarakat global," ujarnya.

Gubernur Sumsel juga berharap agar masyarakat dapat bersinergi dengan seluruh stake holder serta mengoptimalkan pelaksanaan sosialisasi tentang larangan/dampak dari karhutla.

Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan dan Soft Launching Embung Konvervasi Kebun Raya Sriwijaya juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten / Kota Se-Provinsi Sumsel, Kepala OPD Provinsi Sumsel, Kepala OPD Pemkab OI, TNI dan Polri, BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumsel, KLHK Wilayah Prov. Sumsel, Fire Fighter Sumatera Selatan, PMI dan PT. Musi Hutan Persada.